Sabtu, 26 Maret 2016

Dimana Puncak Bukanlah Segalanya, Gunung Merapi (2.930 mdpl)



Gunung Merapi, Dilihat dari namanya bisa kita ketahui kalau gunung ini gunung berapi malah dari beberapa sumber yang pernah saya baca gunung ini merupakan gunung api yang paling aktif di Indonesia atau bahkan di dunia. Setau saya Gunung Merapi terakhir erupsi pada tahun 2010 dan sebelumnya tahun 2006 juga pernah erupsi. Meskipun gunung merapi sering erupsi tetapi banyak juga orang yang ingin mendakinya. Ya mumpung long weekend terlebih lagi saya sudah kangen gimana rasanya naik gunung, jadi deh kita ke Gunung Merapi. Pendakian kali ini saya bersama Wahid, Aji, Kempet, dan Mbahe. langsung aja let's chekidot !!!

Jumat, 25 Maret 2016

Rencananya kami semua kumpul di menoreh sampangan atau basecamp kapal b. Ternyata pohon mangga di basecamp kami mau tumbang, jadi mau tidak mau kami harus ikut membereskan pohon itu biar nggak menimpa rumah tetangga. Ada satu kejadian epic, sebelumnya saya kenalin dulu sama mas qunut. Dia merupakan koordinator kapal b yang juga tinggal di basecamp kami, jadi kejadianya kan mas qunut lagi naik ke atas pohon itu, terus saya disuruh narik tali untuk merobohkan batang pohon yang ada didepan mas qunut. Waktu saya tarik yang patah bukan batang pohon yang didepan mas qunut malah batang yang diinjak mas qunut, haha sori mas sampe jatuh dari pohon. Untung mas qunut tidak apa-apa cuma lecet dikit. 

Ya setelah kumpul di menoreh kami ke UNNES dulu buat pinjam alat2 camping kemudian kami langsung berangkat. Pukul 11.30 kami sudah sampai daerah cepogo. kami mencari masjid untuk sholat jumat. Setelah sholat jumat kami langsung menuju basecamp pendakian merapi. Di bascamp pendakian kami makan siang terlebih dahulu sebelum registrasi. Barulah pukul 14.00 pendakian kami mulai. Diawal perjalanan kami melewati jalan beraspal kemudian ladang penduduk. Setelah ladang penduduk lewat barulah kami masuk hutan. 




Sekitar pukul 15.30 kami sampai di Gapura Taman Nasional Gunung Merapi. Kami istirahat sejenak untuk mengatur nafas dan sholat ashar. Setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan kami. Trek yang kami lewat cukup menanjak, Tapi kami lalui dengan santai dan perlahan bahkan tidak jarang kami disusul rombongan lain. Kami menikmati perjalanan kami dengan guyon karena dengan guyon bisa mengurangi rasa capek, satu jam berlalu kami sampai juga di pos 1. Disini terdapat shelter yang bisa kami gunakan untuk istirahat. Di sini kami ketemu rombongan lain dan mereka berasal dari boyolali. Mereka sudah jadi makanan sehari hari naik Merapi dan Merbabu. Kempet memanggil salah satu dari mereka mas Lee Min Ho karena mukanya agak korea korea gitu bahkan kempet sampai minta foto bareng iyalah kempet kan pecinta hal2 yang berbau korea korea gitu, bahkan wallpapper dekstop laptopnya foto2 super junior wkwkwkwk.





Ya jam 5 sore kami melanjutkan perjalanan, trek yang kami lalui tanjakanya mulai menjadi jadi. Sinar matahari mulai redup kemudian senter mulai kami gunakan. Gemuruh petir sudah mulai terdengar dan lama kelamaan hujan pun turun kami berhenti sebentar untuk memakai jas hujan. Lama kami berjalan tapi kami tak juga menemukan pos 2, mana hujan tambah deres lagi. Perasaan khawatir mulai muncul tapi kami harus tetap survive dan semangat. Akhirnya kami sampai juga di pos 2. Tapi kami melanjutkan dulu perjalanan kami sebentar mencari tempat datar buat pasang dome. Setelah kami temukan tempat datar dome langsung kami dirikan. dome kami dirikan dengan bantuan salah satu orang dari rombongan sebelah. Orang orang dari rombongan sebelah tersebut sangatlah ramah, mereka berasal dari solo. Setelah tenda berdiri barulah kami masuk ke tenda tapi kami berterima kasih ke orang yang membantu kami. Karena capek tak ada satupun dari kami yang berencana buat masak mie atau membuat minuman hangat. Malam itu kami cuma makan roti sobek dan minum air putih kemudian tidur.

Dari rombongan kami hanya kempet yang tidur paling nyenyak dan yang lainya nggak bisa tidur. Saking nyenyaknya kempet tidur sambil mengeluarkan suara suara merdu tapi false dan terdengar sangat nyaring. Saking nyaringnya tetangga kami bahkan rombongan yang lewat sudah pasti mengomentari suara merdu dari kempet. Tapi pada akhirnya saya bisa tidur juga walaupun untuk tidur itu perlu usaha juga.

Sabtu, 26 Maret 2016

Jam 5 pagi saya terbangun mendengar alarm hp ajik. Kemudian kami semua keluar tenda untuk menikmati suasana pagi gunung merapi. Pemandangan yang kami nikmati pagi itu hanyalah kabut, kabut, dan kabut. Nggak ada sunrise yang tampak sedikitkpun. Tapi kami bersyukur kami masih bisa menikmati pagi di gunung merapi sambil sarapan mie instan. jam setengah 7 kami melanjutkan perjalanan. Kami untuk kepuncak harus melihat situasi yang ada dahulu. 

Sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di pasar bubrah. Karena masih berkabut terlebih lagi tadi ketemu bapak2 katanya track menuju puncak baru longsor kami mengurungkan niat kami untuk menuju puncak merapi Perjalanan kami hentikan di pasar bubrah. Pemandang pagi itu masih kabut dan kami bertemu dengan rombongan orang Prancis mereka meminta kami untuk memfoto mereka. Mereka mengucapkan kata terima kasih ke kami dengan suara medok prancis mereka. kemudian kempet minta ke guide mereka untuk gantian memfoto kami. Setelah itu kempet tanya ke guide mereka bahasa prancisnya terima kasih. Kemudian kami menyapa mereka dengan kata merci "terima kasih" dan kemudian mereka turun. 






Tak ada satupun rombongan yang ke puncak saat itu. Dan saya harus menyadari bahwa puncak bukanlah segalanya. Akan tetapi saya masih bersyukur bisa sampai di pasar bubrah bersama para sahabat dengan selamat mengingat perjuangan yang sudah kami lalui bersama untuk sampai di pasar bubrah. Di pasar bubrah ajik sibuk membuat tulisan kertas untuk gebetan gebetanya. Diantara kami ajiik lah yang paling banyak menghabiskan kertas. Kalau saya cukup satu saja menuliskan selamat ulang tahun buat mamah saya hehe. Ya setelah itu jam setengah 9 kami turun dan kembali ke camp kami. Sesampainya di camp kami kabut mulai hilang dan puncak merapi dan gunung merbabu mulai tampak. Setelah mem pack ulang barang2, kami foto2 dulu sambil menikmati pemandangan puncak merapi yang tidak kami capai dan gagahnya gunung merbabu. Jam 10 barulah kami turun.





Setelah dua jam sampai lah kami di new selo. Disana kami duduk2 di warung sambil ngemil gorengan hangat. hmmm nikmatnya gorengan itu, mantaap !!! setelah itu kami menuju basecamp kemudian kami langsung pulang ke semarang




TERIMA KASIH MERAPI


SAMPAI JUMPA LAGI

Budget
  • Nasi Rames basecamp : 10rb/porsi
  • Registrasi                     : 18rb/orang
  • Parkir Motor                : 5rb/motor

Jumat, 18 Maret 2016

Amazing Pacitan

AMAZING PACITAN



Maaf Postinganya telat, Baru ngumpulin Mood buat nulis nih wkwk

Posting kali ini saya bakal nyeritain perjalan akatsuwung ke pacitan atau lebih tepatnya Agenda Besar Akatsuwung yang ke Tiga. 

Kali ini perjalanan kami banyak sekali kendalanya mulai dari menentukan tanggal keberangkatan, hingga kami sering mengganti ganti tanggal yang kami janjikan ke persewaan mobil.
yah akhirnya diputuskan kami berangkat tanggal 26 Februari 2016. walaupun kami harus merelakan basanta nggak ikut. 

Jumat, 26 Februari 2016.

Pukul 21.00 Rendy Ajik Mbahe kumpul dirumahku. Aji dateng kerumahku dianter maul, jadi inget pas dulu mau ke jogja wkwkw tapi sayang maul nggak ikut, sekarang dia udah sibuk kuliah di PIP, sukses kawan !!!. Malam itu ajik pake hot pants celananya erotis banget pokoknya haha. Setelah kempet sama bandot datang kami langsung cuzz berangkat njemput Wahid kemudian njemput Ryan setelah itu PACITAN I`M COMING !!!.

Sabtu, 27 Februari 2016

Kami berangkat dari semarang sekitar jam 11 malam, Akhirnya sampe juga di pacitan kota sekitar jam 4 pagi. kami langsung cari tempat istirahat buat tidur2 sebentar. Pemberhentian pertama di Masjid Agung Pacitan. Setelah melaksanakan sholat subuh kami semua tidur di beranda masjid. Sekitar jam 6 saya dibangunin sama kempet karena masih ngantuk lanjut tidur aja dah.
Nggak lama abis dibangunin tadi akhirnya bangkit juga walaupun yang lain masih pada tidur. Pagi itu ternyata kempet udah beli sayur di tukang sayur yang lewat di sebelah masjid Terus sayur2 udah dipotong potong di warung dekat masjid.

Setelah mandi dan sarapan kami langsung berangkat ke destinasi wisata pertama yaitu Goa Gong. Lokasi Goa Gong sendiri searah menuju ke Pantai Klayar atau tepatnya menuju sebelah barat daya dengan waktu sekitar 1 jam dari Pacitan Kota. Menurut banyak informasi di web web internet Goa Gong ini merupakan Goa Terindah di Asia Tenggara dan ini yang membuat saya sendiri jadi penasaran untuk mengunjunginya. Sesampainya di Parkiran Goa Gong tukang tukang ojek langsung datang mengerubungi kami. Kata tukang ojeknya sih untuk ke Goa Gong jalan kaki itu jauh. Setelah itu kamipun percaya saja omonganya, eehh ternyata lokasinya deket banget dari parkiran, rugi 5rb dah kalo gini mending tadi jalan aja cuy.. yah nggak apalah mungkin ini juga sebagai pengalaman dan informasi, jadi kalo udah sampai di parkiran dikerubungi tukang ojek mending cuekin aja. langsung jalan kaki aja ke Goanya kecuali kalo mager..



Sesampainya di mulut Goa banyak ibu2 yang nawarin sewa senter seharga 5rb. Setelah pengalaman ojek tadi kami tidak sedikitpun niat nyewa senter. Orang menurut informasi dari blog2 lain didalam gua sudah dikasi penerangan terlebih lagi handphone sekarang juga sudah ada teknologi senter juga. Jadi maaf ya buk kami cuekin senternya. Setelah masuk kedalam gua ada satu kata yang terlintas di Pikiran "AMAZING". Jadi memang benar juga kalo Goa Gong ini disebut goa terindah di Asia Tenggara. Dinding gua dihiasi batuan runcing yang terbentuk secara alami terlebih lagi dihiasi lampu2 yang bisa berganti warna dan membuat goa gong ini menjadi sangat indah. Di dalam gua juga tidak pengap pengap amat soalnya didalam juga sudah dipasang kipas angin besar. Setelah keliling keliling goa kamipun keluar dan bergegas ke destinasi selanjutnya Pantai Klayar. 

Untuk ke pantai klayar kami tinggal ke arah selatan dari goa gong. Perjalan ke pantai klayar jalannya sangatlah sempit hanya 1 jalur sehingga apabila berpapasan dengan mobil lain salah satu harus mengalah. Dengan sempitnya jalan ini banyak orang yang memanfaatkannya untuk obyekan. yah semoga akses ke pantai klayar ini segera di benahi biar wisatawan yang menuju ke pantai klayar bisa lebih nyaman. Sekitar 1-2 jam dari Goa Gong akhirnya kami sampai juga di Pantai Klayar. 

Pantai Klayar ini sebenarnya hampir sama dengan pantai pantai yang ada di gunung kidul tetapi tebing yang berbentuk seperti di grand canyon yg ada di amerika atau brown canyon yang ada di semarang membuatnya sedikit berbeda. Hari itu pantai tidak terlalu ramai tetapi tidak terlalu sepi juga. Kami jadi anak pantai waktu itu "Yoomaan" abis pokonya. Yap pantai klayar ini bisa disebut sebagai icon nya pacitan. Jadi kalo ngomongi pacitan yang pertama kali dipikirin pasti pantai klayar. Di medsos juga banyak traveller yang update dipantai klayar soalnya viewnya keren juga sih dan untungnya akatsuwung ada mbahe anak hits semarang jadi masalah view2 fotografi kami serahkan ke dia. 




Yang membuat pantai klayar ini jadi lebih unik lagi yaitu terdapat seruling air di tebing batu sebelah timur pantai. Setiap beberapa menit tebingnya menyemburkan air dan anehnya ini terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia, karya Tuhan memang sangat luar biasa MashaAllah. Setelah Puas di pantai klayar sebenarnya kami mau langsung ke Karang bolong tapi kami memutuskan untuk mencari makan diluar lokasi wisata untuk menghindari "Keblondrok". 


Setelah sholat di Masjid kami mencari warung makan. Kami menemukan warung makan yang sangat recomended lokasinya sebelum palang terakhir menuju pacitan dengan ciri2 parkir luas. Nasinya ngambil sendiri dan harganya sangat murah kalo tidak salah untuk nasi rames harganya 6rb/porsi. Ibu pemilik warung juga sangat baik mengizinkan kami untuk mandi dirumahnya "Gratis". Terlebih lagi kami juga dipinjami tikar untuk ngecamp malamnya di Karang Bolong. Setelah selesai mandi kami langsung menuju karang bolong. 






Karang Bolong sendiri lokasinya berada satu komplek wisata dengan Pantai Klayar. Sesampainya di lokasi kami langsung mendirikan tenda biru dan tidak ada selain kami yang ada disini. Dikarang bolong ini pemandanganya sungguh Warbyasahh dengan padang rumput dan hamparan lautnya. Berkelas lah pemandanganya. Setelah sholat magrib Kempet Aji Wahid kembali ke warung tadi untuk memasak sayur yang tadi pagi dibeli kempet. Sedangkan sisanya termasuk saya menunggu makanan datang sambil cerita cerita tentang kuliah lah tentang pandangan kedepan lah. Malam itu langit diatas kami masih cerah berbintang tetapi di daerah timur dan selatan kami sudah ada awan mendung dan kilat. Jam 8 malam kempet aji wahid tiba membawa sayur sop buatan chef kempet. Sop nya kami sikat bersama sama di dalam tenda. dengan penerangan yang sangat minim. Tiba2 gerimis turun dan lama kelamaan menjadi hujan. Tenda biru kami bocor sedikit, untungya hujannya nggak deras tapi awet hujanya. Tapi malam itu kami semua masih bisa tidur walaupun tenda bocor. Malam itu menjadi malam minggu kami yang luar biasa.


Minggu, 28 Februari 2016

Pagi hari sekitar jam 4 saya terbangun, ternyata pagi itu masih hujan dan yang parah lagi badai. Anginya sangat kencang, yang saya kuatirkan kalo tenda kami kebawa angin. Tapi untung pasaknya kuat. Sekitar jam setengah 6 badai baru mereda dan kami keluar tenda untuk menikmati pagi hari walaupun sedikit gerimis. Jam 7 pagi kami langsung merapikan tenda untuk kembali ke semarang. Karena tadi malam hujannya awet. akses jalan menuju karang bolong jadi berlumpur Sehingga butuh perjuangan untuk mobil keluar dari karang bolong sekitar 500 meteran mobil dipacu off road dengan 1 orang nyetir sisanya mendorong. Kami sempat khawatir kalo kami nggak bisa keluar dari karang bolong padahal esok harinya kami mulai awal kuliah. Setelah perjuangan panjang akhirnya kami bisa keluar ke jalan aspal, tapi alhasil kondisi mobil dan badan kami nggak karuan berlumpur. Setelah sukses keluar. Kami kembali ke warung yang kemarin untuk sarapan terus mandi. Terus waktu keluar dari karang bolong tadi jam tangannya aji lepas dan hilang. Bandot sama ajik balik ke tempat tadi untuk nyari jam tanganya aji. tapi tetep aja nggak ketemu dan ajik harus ikhlas. Setelah sarapan terus mandi kami pamit sama ibunya warung untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Semarang. . . . .


Perjalanan ke Pacitan ini sangatlah berkesan untuk saya dan teman-teman saya karena untuk kesini banyak sekali kendalanya bahkan sempat rencana ini kami batalkan. Tapi dengan ke perjuangan dan ke ikhlasan akhirnya kami dapat sampai ke Pacitan. 


Pacitan !!!
Kamu Amazing !!!



Terima Kasih 




Budget :
  • Goa Gong                                     = Rp. 10.000
  • Pantai Klayar + Karang Bolong   = Rp. 12.000
  • Sewa Mobil                                  = Rp. 500.000
  • Bensin PP                                     = Rp. 350.000